7 Pesawat Militer Yang Menggunakan Sayap Delta
Senin, 09 Mei 2011
Sayap delta adalah penampang datar sayap berbentuk segitiga. Dinamakan sedemikian karena kesamaannya dengan huruf kapital delta (Δ).
Keuntungan pokok sayap delta adalah bahwa dengan sudut sapu sayap ke arah belakang yang cukup besar, tepi depan sayap tidak akan berhubungan dengan batas gelombang kejut yang terbentuk pada moncong badan pesawat, karena laju pesawat mendekati dan bahkan melampaui transonik hingga mencapai kecepatan supersonik. Sudut sapu sayap ke arah belakang memperkecil laju udara tegak lurus terhadap tepi depan sayap, dengan demikian memungkinkan pesawat dapat terbang pada laju subsonik tinggi, transonik, atau supersonik, sementara laju atas sayap dari daya angkat pesawat dijaga supaya tetap lebih kecil daripada laju suara. Platform delta memberikan luas keseluruhan sayap terbesar (yang menghasilkan daya angkat yang berguna) bagi bentuk sayap, dengan daya muat per satuan sayap yang sangat kecil, mengizinkan kemampuan manuver yang tinggi pada badan pesawat. Karena planform delta mengangkut seluruh sebaran massa pesawat, ia dapat dibangun secara lebih kuat daripada sayap penyapu, di mana selisihnya bersesuaian dengan badan pesawat yang jauh di depan pusat massa. Pada umumnya sayap delta lebih kuat daripada sayap penyapu yang sama, selain memiliki volume internal yang lebih besar untuk bahan bakar dan bagasi lainnya.
Keuntungan lainnya adalah bahwa sudut serang memperbesar tepi depan sayap menghasilkan vorteks yang memberi energi pada aliran, memberi delta sudut stall yang sangat besar. Sayap normal yang dibangun untuk penggunaan pada laju tinggi biasanya berbahaya pada laju rendah, tetapi pada rezim ini delta berubah ke modus angkat menurut vorteks yang dihasilkannya. Kerugiannya adalah, khususnya ditandai dalam pesawat delta tanpa ekor yang lebih tua, adalah kehilangan seluruh gaya angkat yang tersedia disebabkan oleh perbesaran sayap menjejaki tepi atau permukaan kendali (diperlukan untuk memperoleh kestabilan yang cukup) dan geseran induksi tinggi dari jenis rasio aspek-rendah sayap ini. Ini menyebabkan pesawat delta 'kehilangan darah' energi begitu cepat ketika membelok, kerugian di dalam pertempuran manuver udara dan pertempuran berhadapan langsung. Masalah ini dapat dipecahkan dengan memanfaatkan kestabilan santai, strake dan kanard.
Keuntungan lain dari sayap delta adalah kesederhanaan manufaktur, kekuatan, dan kapasitas bagian dalam substansial untuk bahan bakar atau kelengkapan lain. Karena sayap delta sederhana, ia dapat dibuat sangat kuat (sekalipun cukup tipis), cukup mudah dan murah untuk dibangun - faktor substansial bagi kesuksesan pesawat tempur Mikoyan MiG-21 dan Dassault Mirage.
Kanard delta memiliki kelemahan, yaitu dari pergiliran yang lebih kecil ketika proses pengangkatan dilakukan, dengan bilangan mach yang lebih besar daripada konfigurasi sayap atau ekor, tetapi memerlukan sayap yang lebih kuat untuk memberikan masukan kendali, di mana kanard memberikan efek yang lebih kecil daripada ekor.
Dan berikut ini kami sajikan ke-7 pesawat militer yang menggunakan sayap delta versi Assant Magazine :
7 : Dassault Mirage 2000
Dassault Mirage 2000 adalah pesawat tempur multirole Perancis, bermesin tunggal, jet tempur generasi keempat, diproduksi oleh Dassault Aviation. Ia dirancang sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan Dassault Mirage III pada akhir tahun 1970 untuk Angkatan Udara Perancis. Mirage 2000 berkembang menjadi pesawat multirole sukses dengan beberapa varian yang dikembangkan. Varian termasuk 2000N dan Mirage 2000D varian strike, telah meningkatkan Mirage 2000-5 dan ekspor beberapa varian. Lebih dari 600 pesawat dibangun dan dalam pelayanan di sembilan negara pada 2009. Selengkapnya...
6 : Saab JAS 39 "Gripen"
Saab JAS 39 "Gripen" (Griffin) adalah sebuah pesawat tempur dari Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems. Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan Hungaria, serta sudah dipesan oleh Afrika Selatan dan Thailand. Selengkapnya...
5 : MiG-21F Fishbed
MiG-21F Fishbed adalah pesawat tempur sergap berjarak pendek dan merupakan pesawat produksi generasi pertama dari seri MiG-21 yang populer. Prototipe dari pesawat ini, E-5 (dibaca Ye-5) terbang pertama kali pada tahun 1955 dan muncul kehadapan publik pada saat Hari penerbangan Soviet di Lapangan Udara Tushino, Moskwa pada bulan Juni 1956. Pada saat perang Vietnam, pesawat ini digunakan untuk menyerang armada pesawat Amerika Serikat, juga digunakan pada perang Arab-Israel, diantaranya Perang Enam Hari dan Perang Yom Kippur, perang India-Pakistan, krisis Yaman dan berbagai peperangan di berbagai belahan dunia ketiga, sehingga pantas dijiluki AK-47 di udara, ataupun kerikil tajam dari timur karena awalnya pihak barat khususnya Amerika Serikat menganggap remeh pesawat ini. Lebih dari 30 negara di dunia termasuk sekutu Amerika Serikat menggunakan pesawat ini. Sedikitnya terdapat 15 versi dari MiG 21 yang telah diproduksi, beberapa diproduksi di luar Uni Soviet. Kurang lebih terdapat 8000 pesawat ini telah diproduksi. Selengkapnya...
4 : A-4 Skyhawk
A-4 Skyhawk adalah pesawat serang yang awalnya dirancang untuk beroperasi di atas kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat ini dirancang dan diproduksi oleh Douglas Aircraft Corporation (yang kemudian menjadi McDonnell Douglas) dan awalnya diberi nama 'A4D' sesuai dengan sistem penamaan proyek dalam Angkatan Laut AS pra-1962. Lima puluh tahun setelah terbang perdana pesawat tempur ini, masih ada beberapa dari hampir 3000 Skyhawk yang telah diproduksi tetap menjadi tulang punggung beberapa angkatan udara di dunia, termasuk yang masih diterbangkan dari kapal induk. Selengkapnya...
3 : Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat. Selengkapnya...
2 : Dassault Rafale
Dassault Rafale (dijuluki sebagai Squall dalam Bahasa Inggris) adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk. Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati. Selengkapnya...
1 : SR-71 Blackbird
Lockheed SR-71 adalah sebuah pesawat pengintai strategis jarak jauh berkecepatan Mach 3 yang berawal dari pesawat model A-12 dan YF-12 yang dibuat oleh Lockheed Skunk Works. SR-71 secara tidak resmi dijuluki 'Blackbird' dan dipanggil Habu (nama ular) oleh para awak penerbangnya. Clarence "Kelly" Johnson bertanggung jawab atas berbagai inovasi di konsep desain pesawat canggih ini. Keungulan dalam pertahanan pesawat ini adalah kecepatan terbang dan tingginya daya jelajah, dimana jika sebuah peluru kendali darat ke udara terdeteksi, tindak pengelakan yang standar adalah menambah kecepatan. Tipe SR-71 digunakan antara 1964 sampai 1998, dimana 12 dari 32 pesawat rusak akibat berbagai kecelakaan, tetapi tidak satupun hilang ketangan musuh. Selengkapnya...
------------------||-------------------
Itulah tadi ke-7 pesawat militer yang menggunakan sayap delta versi Assant Magazine.
0 komentar: